Abstrak Sebuah Negara dikatakan maju
bilamana rakyatnya hidup sejahtra, terpenuhi hak, dan kebutuhannya. Serta,
mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kejahatan. Indonesia hingga saat
ini masih menjadi negara berkembang. Berdasarkan rilis Prosperity Index 2016
dan Legatum institute, Indonesia berada di posisi 61 dunia dengan nilai 59,37.
angka ini masih dibawah negara tetangganya, yakni Singapura, Malaysia, dan
Filipina. Pendidikan dan ekonomi di Indonesia masih menyisakan banyak PR yang
harus diselsaikan oleh pemangku amanah negri ini. Untuk mencapai tarap hidup
rakyat yang ideal sekaligus merata dan berpendidikan semua itu tidak lepas dari
dua sisi yaitu kerja keras rakyat dan bantuan pemerintah. Kebijakan-kebijan
pemerintah menentukan nasib rakyat. Kebijakan itu harus selamanya bijaksana
bukan untuk menguntungkan kelompok sepihak. Oleh karenanya kursi pemerintahan
harus diduduki orang-orang yang adil dan jujur. Atau bisa disimpulkan bangsa
ini akan lebih maju bilamana pemimpin dan semua kabinetnya muslim sejati.
Kata
Kunci : kemajuan bangsa, polotik islam, peran da’i.
Berbicara
Negara maju maka berbicara juga tentang pendapatan negara, pendapatan perkapita,
kualitas pendidikan, penguasaan iptek, populasi manusia, stabilitas ekonomi,
fasilitas yang memadai, dan masih banyak lagi. Sebuah negara bisa dikatakan
maju bilamana semua komponen tersebut berada di atas standar yang ditetapkan.
Indonesia
memiliki potensi menjadi bangsa maju. dilihat dari sumberdaya alam yang
melimpah Indonesia terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya
menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Berbagai daerah di
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,
sepertipetroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara,
emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan
baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9
juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Disamping
SDA Indonesia yang melimpah ada faktor lain yang cukup besar pengaruhnya dalam
kemajuan bangsa ini. Yakni, sumber daya manusianya. SDM ini bisa dikatan kunci
dari kekayaan Indonesia. Semua yang alam punya akan benar-benar hidup dibawah
pengelolaan yang handal.
Paktanya
sampai saat ini kesejahteraan inidonesia belum merata. Berdasarkan Global
Wealth Report yang dibuat oleh Credit Suisse’s, “negara Indonesia menempati
peringkat keempat negara paling timpang di dunia. Pasalnya, satu persen orang
terkaya menguasai 49,3 persen kekayaan nasional.” Di dalam sebuah jurnal Marwan
mengatakan "Kondisi tersebut membuat masyarakat harus menghadapi sedikit
kebisingan dan kegaduhan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi
yang sangat lebar itu membuat Negara kita dinilai benar-benar menghadapi
darurat kesenjangan.”
Dan
diperburuk lagi oleh orang-orang yang tidak bisa membangun, tapi malah
mereusak. Basaria mengimbuhkan, “angka perkara korupsi yang berhasil ditangani
hingga berkekuatan hukum tetap atau inkracht, pada tahun 2017 ada 73 kasus”.
Pada 2017, KPK melaporkan “menyelamatkan uang negara senilai Rp276,6 miliar. Di
data itu, termasuk hibah barang rampasan dengan total sekitar Rp88,6 miliar.”
Orang-orang
yang terciduk korupsi bulum bisa memberikan teladan, tapi justru memberikan
dampak negatif yang luarbiasa di masyarakat. Tindak kejahatan di pemerintah
akan meluas di masyarakat. Analoginya sederhana ekor ular selamanya akan
mengikuti kepala ular. Maka, tidak heran bilamana kejahatan tak pernah surut di
negeri ini.
Berdasarkan
BPS, “Selama periode tahun 2014–2016, jumlah kejadian kejahatan atau tindak
kriminalitas di Indonesia cenderung meningkat. data Polri memperlihatkan jumlah
kejadian kejahatan (crime total) pada tahun 2014 sebanyak 325.317 kasus,
menurun menjadi sebanyak 352.936 kasus pada tahun 2015 dan meningkat pada tahun
2016 menjadi 357.197 kasus. Sementara itu, jumlah orang yang terkena tindak
kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 131 orang
pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 sebanayak 140 orang.”
Korupsi,
perang saudara, lemahnya pemerintahan, dan demokrasi menjadi faktor penghambat
dari perkembangan perekonomian negara. Jika dicari akar permasalahannya,
sebenarnya yang terjadi adalah hilangnya nilai-nilai luhur yang mengatur sisi
kemanusian.
Mengutip
Adam Smith, Zulkifli mengatakan,”sebuah bangsa bisa maju tidak semata karena
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga memiliki nilai-nilai.
Bangsa yang besar dan maju kembali pada budaya dan nilai-nilai yang dimiliki
bangsa itu”
POLITIK
ISLAM
Politik
di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di dalam
buku-buku para ulama salafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah,
misalnya. Dalam Al Muhith, siyasah berakar kata sâsa – yasûsu. Dalam kalimat
Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha
(mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila dikatakan sasa al amra
artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara).
Jadi
politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran
tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi. Berikut
beberapa prinsip politik islam diantaranya :
1.
Keharusam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Al Mu’min:52). 2. Keharusan
menyelesaikan masalah ijtihadnya dengan damai (Al Syura:38 dan Ali Imran:159).
3. Ketetapan menunaikan amanat dan melaksanakan hukum secara adil (Al Nisa:58).
4. Kewajiban menaati Allah dan Rosulullah serta ulil amr (Al Nisa:59). 5.
Kewajiban mendamaikan konflik dalam masyarakat islam (Al Hujarat:9). 6.
Kewajiban mempertahankan kedaulatan negara dan larangan agresi (Al
Baqarah:190). 7. Kewajiban mementingkan perdamain dari pada permusuhan (Al
Anfal:61) 8. Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam pertahanan dan keamanan
(Al Anfal:60) 9. Keharusan menepati janji (An Nahl:91). 10. Keharusan
mengutamakan perdamaian diantara bangsa-bangsa (Al Hujarat:13). 11. Keharusan
peredaran harta keseluruh masyarakat (Al Hasyr:7).
Hidayat
pernah mengatakan “sebuah idiologi akan sempurna bersama metodenya” artinya,
prinsip yang al-qur’an gariskan akan benar-benar terasa manfaatnya, bilamana
prinsip tersebut dituangkan kedalam bentuk konstitusi dan diaplikasikan oleh
para pemimimpinnya.
sejauh ini UUD masih relevan dengan nilai-nilai islam.
Hidayat
Nur Wahid menegaskan, “ideologi politik Islam tidak bertentangan dengan politik
Indonesia. Jika UUD 1945 dibaca dengan tekun, sesungguhnya UUD tidak anti
Islam.”
Negara
Indonesia Sebenarnya belum mecerminkan islam secara utuh, seperti belum
sepenuhnya tegak zinayah, ekonomi syari’ah, kurikulum islami, dan syari’ah
islam lainnya. Berikut alasan kenapa hukum islam sangat masuk akal jika
diterapkan dalam upaya membangun bangsa :
1.
Alasan Sosiologis, alasan berdasarkan kemasyarakatan yakni bahwa mayoritas
rakyat indonesia adalah beragama islam.
2.
Alasan Ilmiah, hukum islam sebagai salah satu cabang ilmu telah lama menjadi
objek kajian ilmiah oleh para ilmuan islam sediri maupun ilmuan kalangan
orientalis ( ahli mengenai islam tapi bukan muslim ). Pada 1952 di Paris
Perancis diadakan “the week of Islamic low “ yang dihadiri oleh para ahli
perbadingan hukum baik islam maupun non islam. Seminar ini antara lain
mengambil keputusan sebagai berikut :
a.
Asas - asas hukum islam mempunyai nilai yang tinggi dan tidak dapat
dipertikaikan lagi.
b.
Dalam berbagai mazhab dalam hukum islam terdapat keyayaan pemikiran hukum serta
teknik mengagumkan yang memberi kemungkinan kepada hukum islam untuk berkembang
memenuhi semua kebutuhan dan penyesuaian yang dituntut oleh kehidupan modern.
c.
Berbagai bidang dalam hukum islam telah mengalami perkembangan yang senantiasa
memerlukan respon dan sosialisasi agar hukum islam senantiasa aktual dan menjadi
pedoman dalam menciptakan kehidupan yang damai tertib dan sejahtera.
3.
Alasan Konstitusional, alasan berdasarkan konstitusi. Dalam pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 tercantum sila – sila pancasila yang sila pertamanya adalah
“ketuhanan yang mahaesa” yang sesungguhnya menjadi dasar keagamaan di Indonesia
yang sekaligus menjadi dasar keagaman di Indonesia.
4.
Alasan Historis, alasan berdasarkan sejarah. Ditinjau dari segi sejarahnya,
hukum islam berabad-abad sebelum runtuh turki usmani 1924 telah membangun
peradaban besar.
5.
Alasan Empiris, alasan berdasarkan pengalaman, Taufiq Yusuf Al-Awa’I menulis
dalam bukunya “sebagian orang lagi berusaha mendirikan sistem kehidupan sosial
yang bermacam-macam. Ternyata yang mereka dirikan hanyalah sistem-sistem sosial
yang menyengsarakan dan memecah-belahkan bangsa. Seperti marxisme. (lihat,
Fiqih Dakwah Ilallah,2011:31)
Nandang
mengatakan “semata-mata kreatifitas akal manusia tidak akan bisa melahirkan
keadilan” dan dipertegas kembali oleh Al-Awa’i “akal manusia tidak bisa
mengetahui hakikat.”
Sudah
sangat jelas terbukti, bahwa ajaran islam bisa diadopsi seluruhnya oleh
konstitusi negara dan mampu menjadi solusi dalam menghadapi tantangan moral
yang menjadi akar masalah negri ini.
PERAN
DA’I
Kebenaran
bukanlah makhluk hidup yang bisa bergerak dengan sendirinya. Kebenaran adalah
sebuah nilai yang bisa difahami, diterapkan, dan diemban oleh makhluk hidup.
Oleh karena itu, agar kebenaran bisa berkuasa diperlukan para dai, pembawa
hidayah, tentara, dan partai untuk memperjuangkannya.
Seorang
muslim bisa merubah kemungkaran dengan lisannya misalnya dengan cara
menjelaskan akibat dan bahaya kemungkaran, menyampaikan hal tersebut agar akal
bisa terbuka, dan hati bisa tersentuh. Kemudian menyebarkan pemikiran-pemikiran
yang melawan kemungkaran itu. Dengan langkah-langkah seperti ini, maka
kemungkaran akan terpojokan, segala kesalahan, bahaya, dan cacatnya akan tampak
dengan jelas.
Tugas
dai tidak lain adalah mendatangkan hujjah yang nyata, menyebarkan dan
menyampaikan suara kebenaran.berbicara kepada akal dan pikiran manusia. Kalau
berhasil, maka akan banyak pihak-pihak yang membantu menghadapi kemungkaran.
Sehingga pada akhirnya, kemungkaran itu akan bisa diubah dengan tangan.
Ada
dakwah kepada kebaikan. Ada juga amar ma’ruf nai munkar. Mungkin dakwah kepada
kebaikan bisa dilakukan oleh siapapun, tapi amar ma’ruf nai munkar hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan.
Oleh
karena itu, harus ada otoritas yang bertugas mengemban dakwah kepada Allah swt.
otoritas adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk menegakan manhaj
Allah swt. manhaj Allah swt. tidak akan tegak di atas bumi hanya dengan
ceramah, nasihat, khotbah, dan sebagainya, walaupun hal-hal ini juga termasuk
bagian dari dakwah. Najmudin menegaskan “ada syari’at yang tidak bisa ditegakan
kecuali dengan sulthah (kekuasaan).”
Dukungan
terhadap politisi muslim dan tidak pernah memberikan sedikitpun kesempatan
kepada orang-orang kafir berkuasa merupakan sebuah langkah awal yang tepat
dalam mewujudkan bangsa yang lebih baik lagi. Karena, Siapa lagi kalau bukan
orang islam sendiri yang akan memperjuangkan dan mengaplikasikan
prinsip-prinsip agamanya.
Bila
tugas ini ditinggalkan maka seluruh umat akan binasa bersama segala sesuatu
yang dimilikinya: negri, tanah air, sumber daya, fasilitas, dan sebagainya.
Bagaimana mungkin cita-cita bangsa terwujud ? bagaimana mungkin mendapatkan
pertolongan Allah swt. ? rakyat sendiri, tidak menyambut perintah Allah swt.
tidak mendakwahkan agama-Nya, tidak menegakan syariat-Nya.
PENUTUP
Memajukan
bangsa Indonesia bukanlah hal mudah semudah membalikan telapak tangan. Tapi,
bukan juga menjadi hal yang mustahil untuk diwujudkan. Cita-cita indah bangsa
tidak bisa diselsaikan hanya dengan menggunakan dua tangan saja. Tapi,
membutuhkan berjuta-juta tangan yang berperan serta didalamnya. kerja keras dan
kesabaran sangat dibutuhkan.
“Langit
Indonesia itu tinggi, jadi jangan pernah berpikir terbang rendah. Indonesia
harus mempunyai arah baru dan peta jalan yang jelas untuk terbang tinggi. Sebab
itu, Indinesia butuh pengetahuan yang luas. Salah satu yang harus dilakukan
adalah konsolidasi ideologi. Mempertemukan empat komponen: agama, nasionalisme,
demokrasi, dan kesejahteraan dalam satu kerangka ideologis” Anis Matta.
Setelah
rakyat benar-benar mengenal Ilah mereka yang Maha Esa dan Yang Maha Benar,
mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Ilah Yang Maha Esa dan mengubur
segala penuhanan terhadap sesama makhluk. Disaat itu juga allah janjikan dalam
surat At-Thalaq 1-2 Indonesia akan keluar dari: kemiskinan, korupsi, sara,
kerusakan lingkungan, narkoba, alkohol, penyakit secksual, lilitan hutang,
imflasi, kesenjangan social, dan problematika lainnya.
Dibalik
keberhasilan bangsa itu tidak lepas dari orang yang bersembunyi dibalik
bayangan, bagaikan roda arloji, memberikan manfaat sekalipun tidak terlihat.
Mereka itulah diantaranya para da’i, menjaga pesan-pesan langit, melakukan perubahan
nyata, praktis, dan segera.
DAFTAR
RUJUKAN
Taufuq
Yusuf Al-Wa’iy. Tanpa tahun. Fiqih Dakwah Ilallah. Sofwan Abbas, 2011. Jakarta
Timur: Al I’tishom Cahaya Umat.
Statistik
Kriminal 2017, Jakarta-Indonesia: Badan Pusat
Statistik.
0 komentar:
Posting Komentar