Hamzah Al-Washal dan Hamzah Al-Qatha'

Pendahuluan :
Sebelum memasuki materi ada lebih baiknya untuk memperhatikan dua perbedaan yang mendasar. Yaitu, perbedaan antara hamzah dengan alif al-layinah. Hamzah senantiasa menerima semua harakat baik itu harakat berbaris fathah contoh أَجَابَ , dhamah contoh أُجِيْبُ  ataupun kasrat  إِجَابَةٌ. Dan hamzah juga ada yang terletak di awal kalimah contoh  إِكْرَامٌ، أُسْرَةٌ، أَخَذَ, pertengahan kalimah contoh : سَئِمَ، ضَؤُلَ , سَأَلَ dan akhir kalimah contoh : شَاطِئٌ، تَكَافُؤٌ بَدَأَ. Sedangkan  alif al-layinah ada pemanjangan suara pada saat ia berada setelah huruf yang berharakat fathah. Dan ia tidak bisa menerima harakat sebagaimana hamzah contoh alif al-layinah dipertengahan kalimah قَالَ، سَاعَةٌ، بَابٌ contoh di akhir kalimah : دَعَا، رَمَى، مُصْطَفَى، مُسْتَشْفَى. oleh sebab itu mesti dikira-kira harakat i’rabnya manakala terleteak di akhir kalimah.
الهَمْزَةُ فِي أَوَّلِ الْكَلِمَةِ
Hamzah di awal kalimah ada dua : hamzah al-washal dan hamzah al-qatha’.
A.     Hamzah al-washal
Hamzah al-washal Ialah hamzah yang dirangkaikan dengan huruf sukun setelahnya.
1.      Hamzah al-washal ialah  hamzah yang ditulis bentuknya di dalam kalimah namun tidak dibaca, contoh : مُحَمَّدُ اجْتَهَدَ dibaca dengan menggabungkan dua kalimah dalam satu ucapan. Kecuali apabila terletak di permulaan kalimah contoh : اِجْتَهَدَ مُحَمَّدٌ dibaca dengan harakat kasrah
2.      Hamzah al-washal ditulis dengan alif saja (ا) tampa ada hamzah (ء) baik di atas alif (أ) maupun di bawahnya (إ).
3.      Apabila hamzah al-istifham masuk pada kalimah yang diawali dengan hamzah al-washal yang berbaris kasrah. Maka, hamzah al-washal dibuang baik secara bacaan maupun tulisan. Contoh:
Hasil
Hamzah al-istifham
Hamzah al-washal (kasrah)
أَسْتَغْفَرْتَ اللهَ ؟ =       
+              أَ
اِسْتَغْفَرْتَ اللهَ
Apakah kamu telah meminta ampun kepada Allah
Apakah
Kamu telah meminta ampun kepada Allah
=           أَسْمُهُ عَلِيٌ ؟
+               أَ
اِسْمُهُ عَلِيٌ
Apakah namanyah Ali
Apakah
Namanya Ali

4.      Apabila hamzah al-istifham masuk pada kalimah yang diawali dengan hamzah al-washal yang berbaris fathah maka maka ia di tulis dengan alif al-maddah. contoh :
Hasil
Ditambah hamzah al-istifham
Hamzah al-washal (fathah)
=         آللهُ أَذِنَ لَكُمْ
+                    أَ
اَللهُ أَذِنَ لَكُمْ
Apakah Allah telah mengijinkan kalian ?
apakah
Allah telah mengijinkan kalian

Tempat-tempat hamzah al-washal
Di dalam isim :
1.      10 isim berikut :
Perempuan
امْرَأَةٌ :
Nama
اسْمٌ :

اسْتٌ :
Anak lk
ابْنٌ :
Dua
اثْنَانٌ :
Anak pr
ابْنَةٌ :
Dua
اثْنَتَانِ :

ابْنَمٌ :

ايْمُنُ اللهِ :
Seseorang
امْرُؤٌ :

2.      Masdar fi’il al-khumasi. Contoh :
Kesepakatan
اتِّفَاقٌ :
Persatuan
اتِّحَادٌ :
Senyuman
ابْتِسَامٌ :
Perbedaan
اخْتِلَافٌ :
Keikutsertaan
اشْتِرَاكٌ :
Penantian 
انْتِظَارٌ :
Simpanan
ادِّخَارٌ :
Permulaan
ابْتِدَاءٌ :
Akhir
انْتِهَاءٌ :
Keselarasan
ائْتِلَافٌ :
Ujian
امْتِحَانٌ :
Pertemuan
اجْتِمَاعٌ :

3.      Masdar fi’il as-sudasi. Contoh :
Kesimpulan
اسْتِدْلَالٌ :
Panggilan
اسْتِخْرَاجٌ :
Persiapan
اسْتِعْدَادٌ :
Penyerapan
اسْتِيْعَابٌ :
Kemerdekaan
اسْتَقْلَالٌ :
Konsultasi
اسْتِشَارَةٌ :
Pengagungan
اسْتِحْسَانٌ :
Penerimaan
اسْتِقْبَالٌ :
Stabilitas
اسْتَقْرَارٌ :

Di dalam fi’il :
1.      Madhi al-khumasi. Contoh :
Berbeda pendapat
اخْتَلَفَ :
Memulai
ابْتَدَأَ :
Berkumpul
اجْتَمَعَ :
Menyimpan
ادَّخَرَ :
Menguji
امْتَحَنَ :
Mempersatukan
اتَّحَدَ :
Menyelaraskan
ائْتَلَفَ :
Menyesuaikan
اتَّفَقَ :
Berpartisipasi
اشْتَرَكَ :
Selesai
انْتَهَى :
Menunggu
انْتَظَرَ :
Tersenyum
ابْتَسَمَ :

2.      Madhi as-sudasi. Contoh :
Berisi
اسْتَوْعَبَ :
Menjadi stabil
اسْتَقَرَّ :
Meminta keluar
اسْتَخْرَجَ :
Menyukai
اسْتَحْسَنَ :
Berkonsultasi
اسْتَشَارَ :
Memperoleh kemerdekaan
اسْتَقَلَّ :
Bersiap-siap
اسْتَعَدَّ :
Menyimpulkan
اسْتَدَلَّ :
Menerima
اسْتَقْبَلَ :

3.      Amr al-khumasi. Contoh :
Simpanlah
ادَّخِرْ :
Ikutsertalah
اشْتَرِكْ :
Selsaikanlah
انْتَهِ :
Tersenyumlah
ابْتَسِمْ :
Mulailah
ابْتَدِئْ :
Kumpulkanlah
اجْتَمِعْ :
Tunggulah
انْتَظِرْ :
Sepakatlah
اتَّفِقْ :
Persatukanlah
اتَّحِدْ :

4.      Amr as-sudasi. Contoh :
Simpulkanlah
اسْتَدِلَّ :
Terimalah
اسْتَقْبِلْ :
Keluarkanlah
اسْتَخْرِجْ :
Isikanlah
اسْتَوْعِبْ :
Jadikanlah  stabil
اسْتَقِرَّ :
Mintalah meredeka
اسْتَقِلَّ :

5.      Amr ats-tsulasi. Contoh :
Mohonlah
ادْعُ :
Bukalah
افْتَحْ :
Tulislah
اكْتُبْ :
Larilah
اجْرِ :
Sebutlah
اذْكُرْ :
Duduklah
اجْلِسْ :

Di dalam huruf :
1.      Alif al-lam pada saat isim ma’rifah. Contoh :
Allah
اللهُ :
Partisipan
الْمُشْتَرِكُ :
Murid
التِّلْمِيْذُ :
Rumah
الْبَيْتُ :
Yang
الَّذِي :
Pengembala
الرَّاعِي :
Sekolah
الْمَدْرَسَةُ :
Yang
الَّتِي :
Yang terdahulu
السَّابِقُ :

B.     Hamzah al-qatha’
Hamzah al-qatha adalah hamzah yang ditulis dan dibaca bentuknya di manapun ia berada.
1.      Hamzah al-qatha ditulis dengan alif yang di atasnya terdapat hamzah (أ) jika berharakat fathah dan dhamah dan di tulis dengan alif yang di bawahnya hamzah (إ) jika berharakat kasrah.
Hamzah al-qatha mesti tetap dengan bentuknya jangan dirubah sekalipun diawali dengan huruf-huruf berikut :
1.      Alif al-lam :
Aman
الْأَمْنُ :
keharmonisan
الأُلْفَةُ :
Kemuliaan
الإِكَرَامُ :

2.      Lam al-qasm :
Demi Allah saya (benar-benar) akan menyeru kepada syari’at
وَاللهِ لَأَدْعُوَنَّ إِلَى الْمَشْرُوْعِ :
Saya (benar-benar) akan menjelaskan berbagai kemanfa’atannya
لَأُبَيِّنَنَّ فَوَائِدَهُ :
                                                                                                                                        

3.      Lam al-jar :
Untuk teman-temannya
 لِأَصْدِقَائِهِ :
Milik bangsa Arab
لِأُمَّةِ الْعَرَبِ :


4.      Ba al-jar :
Penyanyi mendapatkan penghormatan dari pengunjung
ظَفِرَ الْمُغَنِّي بِإِعْجَابِ الحَاضِرِيْنَ :
Dia telah berhasil dengan nilai terbaik
فَازَ بِأَحْسَنِ الْجَوَائِزُ :

5.      Kaf al-jar :
Teman-teman yang ikhlash seperti saudara
الأَصْدِقَاءُ الْمُخْلِصُوْنَ كَإِخْوَةٍ :
Pelajar di kelas seperti keluarga
الطَلَبَةُ فِي الْفَصْلِ كَأُسْرَةِ :
Dosen pembing-bing seperti ayah
رَبُّ مُعَلِّمٍ كَأَبٍّ :

6.      Lam  al-ibtida yang masuk pada mubtada :
Saudaramulah yang pertama
لَأَخُوْكَ أُوْلَى :
Nasihat dari mu telah cukup
لَإِشَارَةٌ مِنْكَ تَكْفِي :
Keakraban yang mendominasi para pekerja itu lebih baik daripada (harus) berpecah belah.
لَأُلْفَةٌ تَسُوْدُ أَسَرَ العَامِلِيْنَ خَيْرٌ مِنْ خِلَافٍ وَشِقَاقٍ :

dan khabar :
Bahwasannya penjaga itu orang jujur
إِنَّ الْحَارِسَ لَأَمِيْنٌ :
Bahwasannya dia (memberikan) jawaban yang meyakinkan
إِنَّهَا لَإِجَابَةٌ مُقْنِعَةٌ :

7.      Hamzah al-istifham :
Apakah saya besok akan datang ?
أَأَحْضَرُغَدًا؟ :
8.      Huruf al-istiqbal :
Saya akan hadir pada (acara) perpisahan teman saya
سَأَكُوْنُ فِي وَدَاعِ صَدِيْقِي :
Saya akan selalu mengontaknya
سَأُرْسِلُ إِلَيْهِ دَائِمًا :
9.      Fa dan waw :
Ahmad, Ibrahim dan Usamah berbeda-beda
أَحْمَدُ وَإِبْرَاهِيْمُ وَأُسَامَةُ مُخْتَلِفُوْنَ :
Ahmad berbicara tapi tidak bekerja sedangkan Ibrahim bekerja tapi tidak berbicara
فَأَحْمَدُ يَقُوْلُ وَلَا يَفْعَلُ وَإِبْرَاهِيْمُ يَفْعَلُ وَلَا يَقُوْلُ :
Usamah berbicara sekaligus bekerja
وَأُسَامَةُ يَقُوْلُ وَيَفْعَلُ :

10.  Lam at-ta’lil :
Supaya saya mendengar
لِأَسْمَعَ :
Supaya saya ikut
لِأُشَارِكَ :

Pengecualian :
1.      Apabila lam al-jar masuk pada أَنْ yang digabungkan kedalam لَا maka hamzah al-qatha’ dihukumi hamzah al-mutawasithah contoh : لِئَلَا 
hasil
La nafi
Harf an-nashb
Harf al-jar
=               لِئَلَا
لَا  
أَنْ          +
لِ             +
Agar tidak
tidak

agar

2.      Apabila lam al-qasm masuk pada إِنْ asy-syartiyah maka ia dihukumi hamzah al-mutawasithah contoh : لَئِنْ.
Hasil
In asy-syartiyah
lam al-qasm
=                   لَئِنْ
إِنْ     
لَ                 +
Tentu saja jika
jika
pasti

3.      Apaliba Hamzah istifham masuk pada hamzah qatha’ yang berbaris kasrah maka ia dihukumi hamzah mutawasithah contoh : أَئِذَا demikian juga yang berbaris dhamah. Contoh : أُؤُجِيْبُ.
hasil
Hamzah al-qatha’
Hamzah al-istifham
=                  أَئِذَا
إِذَا
أَ                 +
Apakah apabila ?
apabila
apakah
=                أَؤُجِيْبُ
أُجِيْبُ
أَ                  +
Apakah saya menjawab ?
Saya menjawab
apakah

Tempat-tempat hamzah al-qatha’ :
Di dalam isim :
Seluruh isim kecuali isim yang telah disebut pada pembahasan hamzah al-washal.
Di dalam fi’il :
1.      Madhi tsulasi al-mahmuz. Contoh :
makan
أَكَلَ :
Menolak
أَبَى :
percaya
أَمِنَ :
Datang
أَتَى :
mengungsi
أَوَى :
Tidak tidur
أَرِقَ :


menyesali
أَسِفَ :

2.      Madhi ar-ruba’i. Contoh :
bergegas
أَسْرَعَ :
memperlihatkan
أَبْدَى :
memperpanjang
أَطَالَ :
melaksanakan
أَجْرَى :
mengumumkan
أَعْلَنَ :
Berbuat baik
أَحْسَنَ :
menyiapkan
أَعَدَّ :
Menakut-nakuti
أَخَافَ :

3.      Amr ar-ruba’i. Contoh :
sempurnakanlah
أَكْمِلْ :
bergegaslah
أَسْرِعْ :
jatuhkanlah
أَلْقِ :
jawablah
أَجِبْ :
perlihatkanlah
أَبْدِ :
mulailah
أَوْقِدْ :


terimalah
أَقْبِلْ :

4.      Hamzah al-mudhara’ah. Contoh :
Saya pergi
أُسَافِرُ :
Saya menyukai
أَسْتَحْسِنُ :
Saya menulis
أَكْتُبُ :
Saya memilih
أَخْتَارُ :

Di dalam huruf :

Seluruh hamzah di dalam huruf adalah hamzah al-qatha’ kecuali alif lam at-ta’rif.

0 komentar:

Posting Komentar

Comments